Sidoarjo, bukasuara.net – PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) terus memastikan kesiapan keandalan system kelistrikan jelang perhelatan Piala AFF U-19 Boys Championship 2024 yang akan berlangsung dalam 5 hari kedepan.
Disampaikan General Manager PLN UIT JBM, Amiruddin, kesiapan suplai pasokan listrik terus dipersiapkan dengan baik. “Mempersiapkan 22 pertandingan yang akan dihelat pada 2 stadion, yaitu GBT (Gelora Bung Tomo) dan Gelora 10 November, penguatan suplai PLN untuk lokasi berasal dari Gardu Induk (GI) Altaprima, GI Sambikerep, GI Undaan, dan GI Kenjeran yang masing-masing GI akan menyuplai melalui trafo 60 MVA. Saat ini inspeksi dilakukan untuk memastikan kesiapan seluruh peralatan berfungsi optimal, pekerjaan persiapan dilakukan sebelum memasuki masa siaga hari Minggu (14/7) hingga awal Agustus. Selama masa siaga, tidak ada pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan selama event berlangsung”, jelas Amiruddin.
Melanjutkan, Amiruddin mengungkap, PLN UIT JBM siap mendukung suksesnya gelaran internasional AFF U-19 dengan memastikan kesiapan personel serta keandalan system kelistrikan pada penyaluran jaringan transmisi dan GI.
“Selama masa siaga, sebanyak 321 personel dari Transmisi JBM akan disiagakan yang tersebar mulai dari UPT (Unit Pelaksana Transmisi) Surabaya, UPT Gresik, juga UPT Malang. Selain itu juga memastikan kesiapan peralatan dan pendukung lainnya yaitu quick response vehicle sejumlah 3 unit, trafo mobile sejumlah 6 unit, 7 set tower emergency, 7 unit mobile DC sebagai backup system di GI, juga penerapan remote reading dari seluruh GI”, terang Amiruddin menjelaskan saat melakukan inspeksi, Kamis (11/7).
Sebagai langkah persiapan juga Amiruddin menyebutkan yaitu pengamanan untuk potensi yang dapat menyebabkan timbulnya gangguan. “Personel di UPT mulai dari Gardu Induk, ULTG (Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk), juga pengawas ground patrol rutin melakukan inspeksi layang-layang dan benda asing lainnya yang berpotensi menjadi penyebab gangguan untuk system kelistrikan transmisi. Dalam patrol yang dilakukan petugas akan mengedukasi bermain layang-layang dekat dengan jaringan transmisi dapat membahayakan diri sendiri dan juga dapat menjadi penyebab listrik terganggu. Selain itu, juga pendampingan dari aparat untuk penjagaan objek vital nasional (obvitnas), sehingga harapannya seluruh stakeholder juga dapat bekerja sama dalam menyukseskan event internasional ini hingga rampung dilaksanakan pada akhir Juli”, pungkas Amiruddin.