Surabaya, bukasuara.net – Keinginan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk menghidupkan kembali Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS) mendapat respon positif dari berbagai kalangan, termasuk kalangan pengusaha yang diwakili oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surabaya.
Ketua Kadin Kota Surabaya H.M. Ali Affandi L. N. M. mengatakan, pihaknya memiliki tanggung jawab untuk terus mendorong inovasi dan pengembangan kota tercinta ini. Menurutnya, Surabaya bukan hanya sekadar kota komersial, tetapi juga sebagai pusat budaya, intelektual, dan kreativitas yang terus berkembang.
“Dalam rangka mendukung visi Pemerintah Kota Surabaya di bawah kepemimpinan Mas Eri Cahyadi menjadi kota metropolitan yang modern dan dinamis, kami telah merancang serangkaian inisiatif untuk mengembangkan kawasan THR dan TRS menjadi magnet bagi generasi muda milenial dan gen-Z,” ungkap Mas Andi, sapaan akrab H.M. Ali Affandi L. N. M. di Surabaya, Rabu (19/6/2024).
Ia menegaskan bahwa generasi milenial dan gen-Z adalah generasi yang penuh dengan ambisi, kreativitas, dan hasrat untuk menjelajahi hal-hal baru. Oleh karena itu, Kadin Surabaya mengusulkan beberapa ide usaha untuk memanfaatkan potensi besar yang ada di THR dan TRS, menjadikannya pusat kegiatan yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik dan memberdayakan.
“Ada 10 ide pengembangan kawasan THR dan TRS yang menurut kami sangat relevan dan pas untuk diterapkan dengan melihat sejumlah potensi yang dimiliki tempat tersebut. Pertama adalah sebagai tempat konser dan event internasional. Ruang ini bersifat fleksibel yang dapat diubah sesuai skala dan jenis acara. Tempat ini bisa digunakan untuk konser musik, festival, atau acara budaya,” ujar Ali Affandi.
Kedua, sebagai pusat kreativitas dan inovasi. THR dan TRS harus memiliki Co-working Space dan Inkubator Startup yang menyediakan ruang kerja bersama dan program inkubasi untuk startup lokal yang fokus pada teknologi, media, dan kreativitas. “THR dan TRS juga harus memiliki Maker Space. Fasilitas produksi ini memungkinkan anak muda untuk berkreasi dengan peralatan seperti printer 3D, mesin CNC, dan alat pemrograman,” tandasnya.
Ketiga, sebagai arena e-sports dan gaming. Surabaya harus membangun arena e-sports yang dapat mengadakan kejuaraan dan kompetisi e-sports baik lokal maupun internasional. Selain itu, dapat dibangun Gaming Café, yaitu area yang dilengkapi dengan komputer dan konsol game modern untuk gaming rekreasi.
Keempat, sebagai area kuliner dan pasar kreatif. Sebagai kota kuliner, membangun food court tematik di THR dan TRS dapat menyediakan berbagai pilihan makanan dan minuman dengan konsep unik, seperti makanan jalanan internasional, kafe instagrammable, dan food truck. Selain itu, dapat dibangun Pasar Kreatif yang menjual produk lokal, kerajinan tangan, dan barang-barang vintage.
“Kelima, sebagai wahana pendidikan dan eksplorasi. Membangun Science Center dan Planetarium di lokasi tersebut yang menyediakan fasilitas edukasi yang interaktif dan menarik untuk generasi muda. Selain itu, dapat dibangun arena bermain seperti Escape Room dan VR Experience, yang menawarkan pengalaman realitas virtual dan escape room dengan tema berbeda,” tambahnya.
Keenam, sebagai tempat olahraga dan aktivitas outdoor. Dapat dibangun jogging track, skate park, dan BMX track untuk skateboard dan sepeda BMX. Selain itu, juga dapat dibangun Wall Climbing dan High Rope Course untuk aktivitas panjat dinding dan tali tinggi yang menarik bagi remaja dan dewasa muda.
Ketujuh, sebagai ruang seni dan budaya dengan membangun amphitheater bertaraf internasional untuk seni dan musik yang juga dapat digunakan untuk pameran seni dan studio untuk latihan dan produksi musik. “Apalagi di dalam THR terdapat bangunan bersejarah Gedung Srimulat yang dapat direnovasi tanpa meninggalkan nilai sejarahnya,” tandas Mas Andi.
Kedelapan, sebagai tempat kegiatan ramah lingkungan dengan membangun eco park dan urban farming, taman ramah lingkungan dengan kebun kota yang mengajarkan tentang pertanian perkotaan dan keberlanjutan. Selain itu, dapat dibangun recycling center dan workshop untuk mengajarkan cara mendaur ulang dan mengadakan lokakarya tentang keberlanjutan dan kreativitas menggunakan barang-barang daur ulang.
Kemudian harus dikembangkan sebagai tempat yang terintegrasi secara digital dan media sosial, serta tempat penyelenggaraan festival dan acara tematik, seperti festival cahaya, pasar malam, dan pameran tematik yang berubah sesuai dengan momentum atau hari besar. Saat ini cukup penting membuat sebuah tempat yang instagrammable, terlebih yang terintegrasi teknologi augmented reality (AR) maupun virtual reality (VR), untuk memberikan pengalaman berkesan bagi pengunjung.
Dengan mengintegrasikan berbagai ide untuk kawasan THR dan TRS, Mas Andi yakin ke depannya kawasan ini dapat menjadi pusat hiburan dan kreativitas yang menarik bagi Gen Z dan milenial, serta menjadi destinasi wisata yang dinamis dan inovatif di Surabaya.
“Melalui usaha ini, kita tidak hanya membangun fasilitas, tetapi juga masa depan yang cerah bagi generasi muda kita. Kami mengajak seluruh komunitas untuk bersatu, mewujudkan mimpi ini bersama-sama. Surabaya adalah rumah kita, dan dengan inovasi serta kerjasama, kita akan menjadikannya sebagai pusat kebanggaan dan inspirasi,” pungkasnya.