SURABAYA, bukasuara.net – Pelaku usaha dari China, Chief Executive Officer CEICE Exhibition, Ruth Hsudari melakukan kunjungan ke Graha Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur (Jatim), Surabaya, Jumat (14/6/2024).
Dalam kunjungannya, ia mengungkapkan ketertarikan pelaku usaha China untuk melakukan pameran building material atau bahan bangunan di kota Surabaya. “Kami melihat, sejauh ini belum ada pameran bahan bangunan yang besar yang diadakan di Surabaya. Dan kami sangat tertarik, apalagi potensi Surabaya sangat besar,” ujar Ruth Hsudari.
Ia mengungkapkan, sejauh ini pelaku usaha di Surabaya yang ingin mencari mengimpor produk bahan bangunan dari China harus ke sana dulu untuk melihat dan memastikan kualitas bahan bangunan serta harganya. Dengan kehadiran pameran yang akan dilaksanakan tersebut, maka pelaku usaha dari Jatim bisa langsung melihat di Surabaya.
“Kalau biasanya pengusaha Indonesia yang mencari produk building material ke China, maka kami menfasilitasi di Surabaya sehingga mereka tidak harus jauh-jauh ke China,” katanya.
Agar pameran tidak melenceng dari apa yang dibutuhkan pelaku usaha, maka ia melakukan kunjungan ke Kadin Jatim berharap mendapatkan informasi bahan bangunan seperti apa yang dibutuhkan pelaku usaha di Jatim, khususnya Surabaya. “Kami ingin mendapatkan masukan, pameran bahan bangunan seperti apa yang lebih menarik, apakah bisa dikonsentrasikan pada beberapa bahan bangunan saja atau seluruh bahan bangunan,” ujarnya.
Wakil Ketua Umum Bidang Jasa dan Perdagangan Luar Negeri Kadin Jatim, Prof. Tommy Kaihatu menyatakan antusias dan menyambut baik atas keinginan mereka. Ia mengatakan memang tidak banyak pameran bahan bangunan yang digelar di Surabaya, apalagi pameran yang diadakan oleh pelaku usaha dari China langsung.
“Sehingga harapan kami, pilihan lebih banyak dan tidak terkonsentrasi pada beberapa produk. Ini akan menjadi peluang kerjasama antara pelaku usaha di Jatim dengan pelaku usaha China. Apalagi potensi perdagangan bahan bangunan di Jatim sangat besar karena Surabaya adalah hub Indonesia timur sehingga kebanyakan orang luar pulau melihat dan mencari kebutuhannya ya di Surabaya,” kata Prof. Tommy.
Pada kesempatan yang sama, CEO PT Gajah Mada Sukses Tritunggal (Gajah Mada stone), Fanny Lia Sutanto yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut juga menyambut baik atas keinginan mereka, khususnya untuk kerjasama business to business (b to b).
Gajah Mada Stone adalah industri bahan bangunan yang bergerak di bidang marmer dan granite wholesaler yang berdomisili di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur, memiliki beberapa cabang di wilayah Jawa Timur, Kalimantan dan Bali.
“Kami juga menyediakan marmer berasal dari Indonesia dari Makasar yang memiliki potensi pasar ke luar negeri. Karena kami memiliki potensi pasar di bidang building industri, maka kami berharap untuk dapat bekerja sama sebagai distributor channel di Indonesia terutama di wilayah Jawa Timur dan Indonesia bagian timur,” pungkasnya.