SURABAYA, bukasuara.net – Advokat muda, Richard Handiwiyanto SH MH MKn secara resmi menunjukkan keseriusannya untuk maju di Pilwali Surabaya. Rabu (12/6) sore, di Kantor DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Jalan Jemur Andayani Surabaya. Advokat muda ini secara resmi mengambil formulir pendaftaran sebagai calon wakil wali kota (cawawali) Surabaya.
Richard yang juga kader PSI ini mengambil formulir didampingi belasan pelajar yang tergabung dalam Pelajar Solidaritas Indonesia (PSI). Putra pengacara kondang George Handiwiyanto ini hadir mengenakan jaket kebesaran PSI. Dia ditemui Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD PSI Surabaya Satria Buana Sembiring.
“DPD PSI Surabaya memang mulai tanggal 13 Mei sampai 26 Juli membuka pendaftaran cawali dan cawawali;” kata Satria.
Menurut dia, waktu pendaftaran sengaja dilakukan cukup lama. Pasalnya, pihaknya ingin membuka kesempatan seluas-luasnya kepada warga surabaya untuk mendaftar. “Bagi yang merasa memang punya komitmen, punya jiwa kepemimpinan untuk merubah Surabaya menjadi lebih baik, silakan mendaftar,” ujarnya.
Richard Handiwiyanto sendiri, menurut Satria, merupakan orang ke-6 dari kalangan advokat yang mendaftarkan diri lewat DPD PSI Surabaya. Sebelumnya ada juga dari komunitas ojek online (ojol), seniman, komunitas pertanahan, dan politisi.
“Bro Richard ini kami anggap representasi dari generasi muda generasi milenial, yang tentu lebih tahu menu apa yang bisa diharapkan bagi generasi milenial pada masa yang akan datang. Kami sangat mengapresiasi,” jelas Satria
Dia pun berharap apa yg menjadi keinginan Richard bisa disampaikan ke DPP yang merupakan pemutus atau penentu daripada kegiatan pendaftaran pemilihan calon wali kota maupun wakil wali kota yang dibuka oleh PSI.
Sementara itu, Ricard Handiwiyanto mengaku sudah punya visi misi untuk membawa Surabaya ke depan yang diinginkan oleh anak-anak muda. Dia maju di Pilwali Surabaya untuk posisi L-2 atau sebagai cawawali.
“Saya ingin membawa Surabaya lebih modern. Contohnya Solo, sudah punya technopark dan culture centre. Kota sebesar Surabaya harus memiliki tempat-tempat seperti itu. Tempat ini akan menyediakan pelatihan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi era digitalisasi tanpa mengorbankan identitas dan kearifan lokal sebagai warga Surabaya,” kata Richard.
Rencananya, lanjut Richard, setelah persyaratan yang diminta dilengkapi, termasuk visi misi, formulir tersebut akan segera dikembalikan ke DPD PSI Surabaya. “Rencana tanggal 21 Juni mendatang,” tegasnya.