Mojokerto, bukasuara.net – Srikandi PT PLN (Persero) UP3 Mojokerto gelar aksi sosial dengan Mengajar dan Berbagi Buku dalam rangka memperingati hari anak Internasional, di SDN Tanjungkenongo 2 Jl. Goa Gembyang No. 05, Dusun Sumberglagah, Desa Tanjungkenongo, Kec. Pacet, Kab. Mojokerto pada Senin (03/06).
Wajah dunia Pendidikan begitu memprihatinkan terlihat di SDN Tanjungkenongo 2. Sekolah dengan jumlah siswa kelas 1 hingga kelas 6 hanya 32 anak, memiliki fasilitas yang minim. Lokasi sekolah ini berada di daerah penyandang kusta, sehingga berdampak pada citra sekolah. Meskipun begitu, SDN Tanjungkenongo 2 sudah menjadi sekolah umum dan berada dalam naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto.
Manager PLN UP3 Mojokerto, Roberth Rumsaur mengungkapkan melalui Srikandi PLN UP3 Mojokerto berkolaborasi dengan YBM PLN UP3 Mojokerto turut berpartisipasi dalam program PLN Mengajar dan Berbagi Buku yang dilakukan secara serentak di Jawa Timur. “Kami berharap dengan kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi pihak sekolah dan adik-adik disini. Perlu diketahui bahwa PLN tidak hanya berfokus pada pelayanan kelistrikan, tetapi juga kepedulian dan tanggung jawab sosial,” pungkasnya.
Kehadiran PLN UP3 Mojokerto di tengah-tengah siswa SDN Tanjungkenongo 2 ini disambut hangat oleh Kepala Sekolah SDN Tanjungkenongo 2, Sefi Ria Ulfa, S.Pd.SD. Sefi mengapresiasi inisiatif PT PLN (Persero) UP3 Mojokerto dalam memberikan kontribusi positif di bidang pendidikan dan mengungkapkan rasa syukurnya karena kegiatan ini merupakan yang pertama kali diadakan di SD tersebut.
“Kami mendapatkan amanah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dengan penuh kelegaan hati kami harus menjalankan dengan sebaik-baiknya untuk mendidik dan mendampingi anak-anak kami tercinta yang berada di Dusun Sumberglagah, yang merupakan dusun spesial daerah eks penderita Kusta. Alhamdulillah anak-anak kami yang ada disini sudah difasilitasi oleh Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat untuk dilakukan screening pemeriksaan berkala, sehingga meminimalkan risiko tertular penyakit kusta. Dari jumlah siswa yang sebelumnya hanya 19 siswa, tahun ini bertambah menjadi 32 siswa dan semunya dinyatakan bebas dari penyakit kusta,” ujar Sefi.
Sefi menuturkan keterbatasan bangunan sekolah tidak menyurutkan niat anak-anak untuk menimba ilmu. Gedung yang terdiri atas tiga ruang kelas dimana satu kelasnya diberi sekat papan kayu untuk berbagi dengan kelas lain. Tentu suasana pembelajaran sangat tidak nyaman. Akan tetapi, kehadiran PLN memberikan warna dan semangat bagi anak-anak karena kunjungan seperti ini sangat jarang terjadi.
“Kami sangat bersyukur dengan adanya kehadiran PLN dapat memberikan suasana yang baru dan terima kasih atas bantuan-bantuan yang telah diberikan sangat bermanfaat semoga menjadi amal ibadah bagi semuanya yang terlibat,” tambahnya.
Dalam acara ini, Srikandi PLN juga melakukan edukasi kepada siswa, guru, dan komite sekolah yg hadir. Salah satu Srikandi PLN, Enni Trisilowati melakukan simulasi penyebab putusnya aliran listrik menggunakan alat peraga. Siswa begitu antusias memperhatikan penyebab putusnya aliran listrik, diantaranya disebabkan oleh layang-layang, pohon, serta bangunan yang jaraknya dengan jaringan listrik kurang dari jarak aman 2,5 meter.
Kemudian Lisa Nur Fatmah, Manajer PLN ULP Pancet memberikan edukasi mengenai dari mana listrik berasal, cara terhindar dari bahaya listrik, electrifying lifestyle, aplikasi New PLN Mobile, serta promo yang berlangsung di PLN. “Kami sangat senang bisa memberikan ilmu pengetahuan tentang bahaya listrik kepada anak-anak yang ada di sekolah SDN Tanjungkenongo 2,”terang Lisa.
Buku bacaan yang disumbangkan kepada SDN Tanjungkenongo 2 merupakan sumbangsih dari seluruh pegawai PLN UP3 Mojokerto berjumlah 165 buah. Selain itu juga diserahkan paket alat tulis untuk siswa, serta bantuan dari YBM PLN UP3 Mojokerto berupa printer dan paket sembako.