Denpasar, bukasuara.net – Apel siaga kelistrikan hari ini (Sabtu, 18/5) menandai dimulainya penyelenggaraan KTT WWF (Konferensi Tingkat Tinggi World Water Forum) ke-10 di Bali. Sementara untuk petugas sudah disiagakan selama 24 jam penuh sejak 3 hari lalu hingga berakhirnya rangkaian acara pada pekan depan.
Disampaikan General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali, Amiruddin, selama masa siaga, tidak ada pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan. “Persiapan telah selesai dilakukan sebelum masa siaga ditetapkan. Kondisi kesiapan transmisi sudah 100 persen berfokus mendukung kebutuhan listrik selama KTT WWF berlangsung di Bali. Saat ini petugas disiagakan dari kedua sisi Jawa Timur dan Bali untuk memantau sistem transmisi tetap andal, selain itu juga petugas sapu bersih terus memantau kondisi jaringan transmisi aman dari layang-layang yang diterbangkan dekat dengan jaringan listrik, layang-layang yang menginap semalaman tanpa pemantauan pemainnya, balon udara, juga tanaman dan bangunan yang melebihi batas jarak aman dari infrastrukstur jaringan”, ungkap Amiruddin.
Amiruddin mengungkap, petugas sapu bersih didampingi aparat Kepolisian dan TNI terus berkeliling menyisir seluruh infratruktur jaringan transmisi aman dari benda terbang. “Petugas terus memastikan tidak ada layang-layang yang terbang dekat dengan jaringan transmisi. Jika ditemui ada pemain yang mau menerbangkan layang-layang, pemain langsung diberikan edukasi terkait resiko bahaya yang ditimbulkan jika layang-layangnya putus mengenai tower transmisi. Sejak siaga hari pertama hingga hari ini (18/5), lebih dari 100an layang-layang berhasil diamankan tidak jadi diterbangkan”, terang Amiruddin.
Selanjutnya, Amiruddin menyebut sejak hari pertama siaga, titik-titik obvitnas dari sistem kelistrikan Jawa Timur mendapat pengawasan langsung dari Kepolisian juga TNI.
“Brigjen Edy Murbowo selaku Dirbinpotmas Korbinmas Baharkam Mabes POLRI mengunjungi beberapa titik mulai dari SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) 150kV Situbondo – Banyuwangi yang berada di dalam lokasi Taman Nasional Baluran, kemudian ke GI (Gardu Induk) 150 kV Banyuwangi, dan juga SKLT Cable Head Ketapang untuk memastikan seluruh infrastruktur dari sisi Banyuwangi aman untuk menyalurkan listrik ke Bali”, jelas Amiruddin menyebutkan pengamanan sejak siaga hari pertama.
Amiruddin menambahkan, selama siaga laporan petugas dilakukan terus secara real time. “Seluruh petugas yang disiagakan secara aktif terus memberikan informasi update kondisi sistem terutama pada titik-titik suplai utama selama kegiatan berlangsung. Dari sisi Jawa Timur PLN siagakan 3 posko utama GI di jalur utara dan 7 posko pendukung GI jalur selatan sebagai penyuplai menuju Bali dari sistem pembangkit Paiton. Pada lokasi kegiatan di Bali, 6 posko utama GI disiagakan untuk kesiapan sistem selama kegiatan berlangsung. PLN mohon doa masyarakat juga agar rangkaian event internasional ini berlangsung sukses dan aman tanpa adanya kendala kelistrikan”, pungkas Amiruddin sampaikan permintaan dukungan masyarakat.